Oleh
Saepulrohman
Karomah Mbah Soleh, Marbot yang Punya Sembilan Makam
Mbah Soleh adalah salah satu dari murid Sunan Ampel yang mempunyai karomah atau keistimewaan luar biasa.
Salah satu karomahnya adalah makamnya ada sembilan. Sembilan makam Mbah Soleh hingga saat ini masih nampak berjajar di samping Masjid Sunan Ampel di Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Semasa hidupnya Mbah Soleh dikenal sebagai sosok yang rajin membersihkan Masjid Sunan Ampel disamping kesehariannya mengaji dan menimba ilmu keagamaan.
Salah satu karomahnya adalah makamnya ada sembilan. Sembilan makam Mbah Soleh hingga saat ini masih nampak berjajar di samping Masjid Sunan Ampel di Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Semasa hidupnya Mbah Soleh dikenal sebagai sosok yang rajin membersihkan Masjid Sunan Ampel disamping kesehariannya mengaji dan menimba ilmu keagamaan.
Bahkan, kebiasaannya menjaga kebersihan masjid mendapat pujian banyak orang. Tidak terkecuali gurunya sendiri, Sunan Ampel.
Apabila menyapu lantai sangatlah bersih sekali sehingga orang yang salat di masjid tanpa sajadah tidak merasa ada debunya. Mereka justru merasa seperti salat di atas sajadah.
Ketika Mbah Soleh wafat, dia dikubur di samping halaman masjid. Namun sepeninggalannya ternyata tidak ada santri yang sanggup mengerjakan pekerjaan Mbah Soleh yaitu menyapu lantai masjid dengan bersih sekali.
Maka sejak ditinggal Mbah Soleh masjid itu lantainya menjadi kotor. Sehingga Sunan Ampel pun tiba-tiba teringat dengan muridnya itu.
Dikisahkan, dalam kondisi seperti itu kemudian terucaplah kata-kata Sunan Ampel, bila Mbah Soleh masih hidup tentulah masjid ini kembali menjadi bersih.
Kemudian mendadak Mbah Soleh ada di pengimaman masjid sedang menyapu lantai. Seluruh lantai pun sekarang menjadi bersih lagi. Orang-orang pada terheran melihat Mbah Soleh hidup lagi.
Beberapa bulan kemudian Mbah Soleh wafat lagi dan dikubur di samping kuburannya yang dulu.
Lalu masjid menjadi kotor lagi, kemudian terucaplah, kata-kata Sunan Ampel seperti dulu. Kemudian Mbah Soleh pun hidup lagi.
Hal ini berlangsung beberapa kali sehingga kuburannya ada delapan. Namun pada saat kuburan Mbah Soleh sudah ada delapan Sunan Ampel meninggalkan dunia pada 1481 M.
Beberapa bulan kemudian Mbah Soleh meninggal dunia sehingga kuburan Mbah Soleh ada sembilan. Kuburan yang terakhir berada di ujung sebelah timur.
Versi lain menyebutkan, Mbah Soleh yang telah meninggal dan dikubur, selalu kembali muncul saat yang tepat.
Yakni saat masjid dalam keadaan kotor atau saat Sunan Ampel berharap ada sosok Mbah Soleh. Kebiasaan membersihkan masjid selalu dilakukan oleh sosok serupa Mbah Soleh.
Namun, seiring waktu, sosok Mbah Soleh itu pun meninggal. Dan anehnya, kejadian sosok dengan kebiasaan sama itu terus berulang. Terus terulang hingga sembilan kali meninggal. Hingga Sunan Ampel meninggal dunia.
Di sekitar makam Mbah Soleh tersebut, banyak ditumbuhi rumput-rumput kecil. Ternyata, sebagai murid Sunan Ampel ini juga memiliki karomah tersendiri.
Suatu ketika ada peziarah yang datang dari Pasuruan. Dia mengaku diberitahu oleh seseorang untuk berziarah ke makam Mbah Soleh dan mengambil rumput di makam tersebut.
"Katanya dia punya anak yang menderita penyakit susah bicara alias gagu. Dia disarankan oleh seorang Kiai untuk ziarah ke makam Mbah Soleh kemudian mencabut rumput di atas makam itu kemudian diberikan kepada anaknya untuk dimakan. Dan ternyata penyakit Gagu-nya itu sembuh," ungkap M Baidowi Muri, Pembantu Takmir Masjid Ampel, Surabaya.
Terlepas dari itu semua, warga menyakini sesuatu yang tumbuh di sekitar makam Mbah Soleh memiliki kekuatan atau karomah.
Sebab, setiap hari makam tersebut tidak pernah sepi dari peziarah yang datang dan berdoa di makam tersebut.
"Tapi yang jelas datang ke sini jangan minta kepada Sunan Ampel atau siapa pun. Minta kepada Allah, baik Sunan Ampel maupun Mbah Soleh hanya sebuah antara agar doa itu terkabul," tandasnya.
Menurut Baidowi siapa sebenarnya Mbah Soleh, dari mana asalnya hingga kapan lahirnya tidak ada catatan. Yang jelas, kata dia, Mbah Soleh ini adalah salah seorang murid Sunan Ampel
Apabila menyapu lantai sangatlah bersih sekali sehingga orang yang salat di masjid tanpa sajadah tidak merasa ada debunya. Mereka justru merasa seperti salat di atas sajadah.
Ketika Mbah Soleh wafat, dia dikubur di samping halaman masjid. Namun sepeninggalannya ternyata tidak ada santri yang sanggup mengerjakan pekerjaan Mbah Soleh yaitu menyapu lantai masjid dengan bersih sekali.
Maka sejak ditinggal Mbah Soleh masjid itu lantainya menjadi kotor. Sehingga Sunan Ampel pun tiba-tiba teringat dengan muridnya itu.
Dikisahkan, dalam kondisi seperti itu kemudian terucaplah kata-kata Sunan Ampel, bila Mbah Soleh masih hidup tentulah masjid ini kembali menjadi bersih.
Kemudian mendadak Mbah Soleh ada di pengimaman masjid sedang menyapu lantai. Seluruh lantai pun sekarang menjadi bersih lagi. Orang-orang pada terheran melihat Mbah Soleh hidup lagi.
Beberapa bulan kemudian Mbah Soleh wafat lagi dan dikubur di samping kuburannya yang dulu.
Lalu masjid menjadi kotor lagi, kemudian terucaplah, kata-kata Sunan Ampel seperti dulu. Kemudian Mbah Soleh pun hidup lagi.
Hal ini berlangsung beberapa kali sehingga kuburannya ada delapan. Namun pada saat kuburan Mbah Soleh sudah ada delapan Sunan Ampel meninggalkan dunia pada 1481 M.
Beberapa bulan kemudian Mbah Soleh meninggal dunia sehingga kuburan Mbah Soleh ada sembilan. Kuburan yang terakhir berada di ujung sebelah timur.
Versi lain menyebutkan, Mbah Soleh yang telah meninggal dan dikubur, selalu kembali muncul saat yang tepat.
Yakni saat masjid dalam keadaan kotor atau saat Sunan Ampel berharap ada sosok Mbah Soleh. Kebiasaan membersihkan masjid selalu dilakukan oleh sosok serupa Mbah Soleh.
Namun, seiring waktu, sosok Mbah Soleh itu pun meninggal. Dan anehnya, kejadian sosok dengan kebiasaan sama itu terus berulang. Terus terulang hingga sembilan kali meninggal. Hingga Sunan Ampel meninggal dunia.
Di sekitar makam Mbah Soleh tersebut, banyak ditumbuhi rumput-rumput kecil. Ternyata, sebagai murid Sunan Ampel ini juga memiliki karomah tersendiri.
Suatu ketika ada peziarah yang datang dari Pasuruan. Dia mengaku diberitahu oleh seseorang untuk berziarah ke makam Mbah Soleh dan mengambil rumput di makam tersebut.
"Katanya dia punya anak yang menderita penyakit susah bicara alias gagu. Dia disarankan oleh seorang Kiai untuk ziarah ke makam Mbah Soleh kemudian mencabut rumput di atas makam itu kemudian diberikan kepada anaknya untuk dimakan. Dan ternyata penyakit Gagu-nya itu sembuh," ungkap M Baidowi Muri, Pembantu Takmir Masjid Ampel, Surabaya.
Terlepas dari itu semua, warga menyakini sesuatu yang tumbuh di sekitar makam Mbah Soleh memiliki kekuatan atau karomah.
Sebab, setiap hari makam tersebut tidak pernah sepi dari peziarah yang datang dan berdoa di makam tersebut.
"Tapi yang jelas datang ke sini jangan minta kepada Sunan Ampel atau siapa pun. Minta kepada Allah, baik Sunan Ampel maupun Mbah Soleh hanya sebuah antara agar doa itu terkabul," tandasnya.
Menurut Baidowi siapa sebenarnya Mbah Soleh, dari mana asalnya hingga kapan lahirnya tidak ada catatan. Yang jelas, kata dia, Mbah Soleh ini adalah salah seorang murid Sunan Ampel
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar
tinggalkan komentar di sini